Sebagian orang di Amerika Serikat menganggap
Dzhokhar Tsarnaev sangat kejam karena meledakkan bom hingga menewaskan
tiga orang di Boston. Namun sebagian lainnya menganggapnya sebagai
remaja rupawan yang jadi korban cuci otak kakaknya, Tamerlan.
Diberitakan Daily Mail, Minggu 12 Mei 2013, kelompok terakhir ini kebanyakan terdiri dari para remaja wanita Amerika Serikat yang kepincut dengan ketampanan Dzokhar. Bahkan, popularitas pemuda 19 tahun di Facebook dan Twitter hampir menyamai Justin Bieber dan salah satu personil boyband One Direction, Harry Styles.
Salah satu pengguna Twitter, Alisha, dengan akun @Keepitblunted mengatakan bahwa dia akan menato tubuhnya dengan kalimat favorit yang pernah ditulis Dzhokhar di Twitter pada 8 April lalu. Kalimat itu tertulis, "Apabila kamu memiliki pengetahuan dan inspirasi maka yang perlu kamu lakukan hanya tinggal mempraktekkannya".
Namun Alisha, mengurungkan niatnya karena menghormati permintaan keluarganya. Seperti banyak remaja wanita lainnya di AS, Alisha menganggap Dzhokhar tidak bersalah. Alisha mengatakan bahwa seseorang harus membela Dzhokhar.
"Seseorang harus membelanya dan orang tersebut bukan hanya sekedar gadis SMA yang berpikir kalau dia itu tampan," ujar Alisha.
Kekaguman terhadap wajah ganteng Dzhokhar juga membuai pemilik akun @TheFreeJahar97. Salah satu kicauannya dengan tagar #freejahar adalah, "Saya memang tidak mengenal Dzhokhar dan seharusnya tidak mengatakan ini, tapi saya merindukan Dzhokhar. Apakah hal itu aneh? Jangan berpikir saya aneh, karena saya hanya merindukannya".
Lain lagi dengan pemilik akun @Tsarnaev5ever yang prihatin dengan kondisi Dzhokhar di penjara Federal Medical Center Devens, Massachussets. Menurutnya Dzhokhar akan gila berada di dalam sel ukuran 10X10 dan hanya ditemani sebuah buku.
"Kasihan Dzhokhar. Dia baru berusia 19 tahun. Baru 19 tahun. Tidak ada satu orang pun yang layak ditempatkan di dalam penjara ukuran 10X10," tulis Tsarnaev5ever.
Beberapa pengguna Twitter bahkan menyatakan akan pindah ke agama Islam demi semakin mengenal Dzhokhar.
Pendukungnya di Facebook juga tidak kalah banyak. Sebuah fanpage yang muncul tak lama setelah peristiwa meledaknya bom Boston, kini telah memiliki pengikut 11.250 anggota.
Admin fanpage tersebut menganggap Dzhokhar tak bersalah dan bukan pelaku pengeboman yang sesungguhnya. Mereka mengatakan, pengeboman Boston adalah konspirasi jahat yang dilakukan AS dengan menyewa perusahaan militer swasta, Craft International, dan menjebak Tsarnaev bersaudara.
Craft International dikenal sebagai perusahaan yang memiliki agen militer terlatih untuk menghadapi situasi dan taktik perang. Perusahaan tersebut didirikan oleh mantan tentara AL AS, Chris Kyle yang terbunuh pada Februari lalu akibat ditembak sesama rekan veteran di Texas.
Sementara menurut seorang agen Biro Investigasi Federal AS (FBI) yang ditemui Dailymail mengatakan bahwa pemikiran para pendukung Dzhokhar itu keliru. "Mereka benar-benar bodoh. Orang-orang bodoh ini justru malah akan mempersulit negeri ini untuk bisa pulih dari peristiwa tersebut," ujar seorang agen FBI yang berkantor di Washington DC. (eh)
Diberitakan Daily Mail, Minggu 12 Mei 2013, kelompok terakhir ini kebanyakan terdiri dari para remaja wanita Amerika Serikat yang kepincut dengan ketampanan Dzokhar. Bahkan, popularitas pemuda 19 tahun di Facebook dan Twitter hampir menyamai Justin Bieber dan salah satu personil boyband One Direction, Harry Styles.
Salah satu pengguna Twitter, Alisha, dengan akun @Keepitblunted mengatakan bahwa dia akan menato tubuhnya dengan kalimat favorit yang pernah ditulis Dzhokhar di Twitter pada 8 April lalu. Kalimat itu tertulis, "Apabila kamu memiliki pengetahuan dan inspirasi maka yang perlu kamu lakukan hanya tinggal mempraktekkannya".
Namun Alisha, mengurungkan niatnya karena menghormati permintaan keluarganya. Seperti banyak remaja wanita lainnya di AS, Alisha menganggap Dzhokhar tidak bersalah. Alisha mengatakan bahwa seseorang harus membela Dzhokhar.
"Seseorang harus membelanya dan orang tersebut bukan hanya sekedar gadis SMA yang berpikir kalau dia itu tampan," ujar Alisha.
Kekaguman terhadap wajah ganteng Dzhokhar juga membuai pemilik akun @TheFreeJahar97. Salah satu kicauannya dengan tagar #freejahar adalah, "Saya memang tidak mengenal Dzhokhar dan seharusnya tidak mengatakan ini, tapi saya merindukan Dzhokhar. Apakah hal itu aneh? Jangan berpikir saya aneh, karena saya hanya merindukannya".
Lain lagi dengan pemilik akun @Tsarnaev5ever yang prihatin dengan kondisi Dzhokhar di penjara Federal Medical Center Devens, Massachussets. Menurutnya Dzhokhar akan gila berada di dalam sel ukuran 10X10 dan hanya ditemani sebuah buku.
"Kasihan Dzhokhar. Dia baru berusia 19 tahun. Baru 19 tahun. Tidak ada satu orang pun yang layak ditempatkan di dalam penjara ukuran 10X10," tulis Tsarnaev5ever.
Beberapa pengguna Twitter bahkan menyatakan akan pindah ke agama Islam demi semakin mengenal Dzhokhar.
Pendukungnya di Facebook juga tidak kalah banyak. Sebuah fanpage yang muncul tak lama setelah peristiwa meledaknya bom Boston, kini telah memiliki pengikut 11.250 anggota.
Admin fanpage tersebut menganggap Dzhokhar tak bersalah dan bukan pelaku pengeboman yang sesungguhnya. Mereka mengatakan, pengeboman Boston adalah konspirasi jahat yang dilakukan AS dengan menyewa perusahaan militer swasta, Craft International, dan menjebak Tsarnaev bersaudara.
Craft International dikenal sebagai perusahaan yang memiliki agen militer terlatih untuk menghadapi situasi dan taktik perang. Perusahaan tersebut didirikan oleh mantan tentara AL AS, Chris Kyle yang terbunuh pada Februari lalu akibat ditembak sesama rekan veteran di Texas.
Sementara menurut seorang agen Biro Investigasi Federal AS (FBI) yang ditemui Dailymail mengatakan bahwa pemikiran para pendukung Dzhokhar itu keliru. "Mereka benar-benar bodoh. Orang-orang bodoh ini justru malah akan mempersulit negeri ini untuk bisa pulih dari peristiwa tersebut," ujar seorang agen FBI yang berkantor di Washington DC. (eh)
0 comments:
Post a Comment