Palembang, 20 lampu light emitted display (LED) digunakan
untuk menyinari Jembatan Ampera di kota Palembang. Kegiatan tersebut
merupakan bagian dari rangkaian program "Kota Terang Hemat Energi" yang
digelar oleh PT Philips Indonesia.
Menurut Head of Marketing Lighting Philips Indonesia, Ryan Tirta Yudhistira, saat ditemui VIVAnews usai
acara talk show di Palembang, Sumatera Selatan, semalam, untuk
menerangi jembatan Ampera yang memiliki tinggi 63 meter itu memerlukan
intesitas cahaya yang tinggi.
"Untuk jembatan Ampera kami pakai tiga jenis produk yang berbasiskan LED. Salah satunya kami pakai produk colorich powercore, di
mana ada sistem untuk mengubah warna. Kapasitasnya adalah 200 watt dan
untuk di jembatan Ampera ini kita gunakan 20 titik," ujarnya.
Ryan menuturkan, meski memerlukan intensitas yang tinggi dan banyak
lampu untuk menerangi jembatan Ampera itu, bukan berarti harus
menggunakan energi yang banyak. Untuk mengemat itu, Philips memberikan
solusi dengan produk LED.
"Meski jembatan Ampera butuh intensitas yang tinggi, tetapi bukan
berarti harus mengeluarkan energi yang tinggi pula. Terang tetapi hemat
energi, itu tujuan kami," kata dia.
Selain itu, menurut Ryan, meski untuk penerangan di jembatan Ampera
menggunakan lampu LED itu dibutuhkan biaya sebesar Rp800 juta, tapi ini
bisa menghemat biaya Rp300-600 setiap tahunnya jika dibandingkan lampu
sorot yang sebelumnya biasa digunakan.
"Harganya lampu yang digunakan untuk jembatan berkisar Rp30-40 juta
satu buah. Jadi, tidak murah. Namun, ini bukan masalah murah tidak
murah, tapi pengematannya. Untuk apa beli produk yang murah tapi bayar
listriknya mahal?" jelas Ryan.
0 comments:
Post a Comment